23 Desember, 2018

Susahnya Menemukan Sahabat, Mudahnya Mendapat Musuh


Mana yang lebih mudah, menemukan sahabat atau mendapatkan musuh!? apa jawaban anda;!? betul, tergantung sikon dan keberadaan (dirimu - diriku) ada dan berada.

Salah satu aspek terpenting pada rentang hidup dan kehidupan manusia adalah pergaulan sosial. Pergaulan (menyangkut, kenal dan kenalan, kawan, teman, dan sahabat atau persahabatan) dapat terjadi pada setiap waktu dan semua tempat, serta dengan semua pihak; juga sesuai dengan sikon kemanusian serta profesi masing-masing.

Persahabatan yang baik,  ada ikatan kasih persahabatan, mempunyai ciri-ciri, antara lain, melintasi batas-batas SARA; adanya kesetiaan; kebersamaan; dan keterbukaan serta kejujuran. Pada umumnya, persahabatan yang baik selalu menghatar pada suasana penuh kedamaian dan kesejahteraan. Mungkin, bisa terjadi perbedaan (karena berbagai alasan) dalam persahabatan, namun biasanya membawa pada perbaikan atau kearah yang lebih baik.

Persahabatan yang baik pun, bisa terjadi berbagai penyimpangan. Misalnya, adanya solidaritas keliru; ekploitasi untuk mencapai keuntungan. Solidaritas yang keliru dalam persahabatan biasanya merupakan toleransi pada tindakan-tindakan buruk; bahkan menyembunyikan kesalahan dan berbagai tindak kriminal yang dilakukan sahabat tetap dan terus menerus dalam keadaannya yang buruk. Eksploitasi persahabatan, biasanya berupa meraih keuntungan materi, kedudukan, dan untuk memperoleh kemudahan-kemudahan tertentu (karena adanya ikatan persahabatan).
Itulah perhabatan; ikatan itu, bisa muncul pada semua tataran masyarakat dan lapisan usia; bahkan lintas budaya, agama, suku, dan lain sebagainya.
13559157541988719722
13559157541988719722
Bagaimana dengan menemukan Sahabat seperti itu;!? mudah dan sekaligus susah. Mudah, jika di manapun berada, di Dunya dan Dumay, dunia nyata dan dunia maya, (kita) mempunyai tujuan untuk membangun persahabatan, menambah teman, dan lain sebagainya.
Mungkin juga, dirimu sama dengan diriku, bahwa lebih mudah mendapatkan musuh. Ku tak menerangkan atau jelaskan detailnya, namun memberi misal; Coba berdiri dari tempatmu sekarang, dan melangkah ke jalan; kemudian mencaci atau meninju orang yang anda temui. Apa reaksinya!? [jika mau tahu reaksinya, maka silahkan uji coba]; itu langkah termudah untuk mendapat 1 (satu)   musuh, lakukanlah berulang-ulang, maka dirimu akan mendapat banyak musuh.
Nah ... semua orang mempunya potensi ada di/dalam Dunya dan Dumay, sekaligus berpeluang mempunyai banyak sahabat, kenalan, dan teman. Tetapi, juga berpotensi mendapat 1 (satu) musuh, kemudian satu lagi, dan satu lagi, sehingga semakin bertambah. Bagaimana mungkin bisa terjadi satu bertambah satu bertambah satu, dan menjadi banyak!? Pernyebabnya sederhana, yaitu dari tulisan dan komentar yang ia publish ke Dumay; dan kemudian menjahdi real di Dunya.
Ada kunci dari masa lalu, jika dengan bahasa kekinian berbunyi,
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, ... . Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan; dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, .... [The Ephesians].
Karena itu, bagiku sikon di Dunya dan Dumay merupakan salah satu upaya untuk membangun diri sehingga ada dan adanya keselarasan hidup serta kehidupan. Sehingga, wahai sobat dan sahabat, " .. karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. ..."

Opa Jappy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar