Kasus Bunuh Diri di Dunia Menurut Direktur kesehatan mental WHO, Shekhar Saxena, “Bunuh diri adalah kasus kesehatan masyarakat yang luar biasa. Ada satu kasus bunuh diri setiap 40 detik – itu adalah jumlah yang besar. Bunuh diri membunuh lebih banyak orang daripada konflik, perang dan bencana alam.
Ada 1,5 juta kematian akibat kekerasan setiap tahun di dunia, yang 800.000 diantaranya adalah bunuh diri. Secara global, tingkat bunuh diri tertinggi dunia terjadi pada orang-orang berusia 70 tahun keatas. Namun pada beberapa negara, tingkat tertinggi ditemukan pada mereka yang masih muda.
Secara khusus di seluruh dunia, bunuh diri adalah penyebab kedua tertinggi kematian diantara orang berumur 15-29 tahun." Kasus bunuh diri, di 172 negara selama sepuluh tahun terkahir, akibat kesehatan mental; dan mereka yang paling banyak bunuh dari adalah mereka yang terpinggirkan dari masyarakat, banyak diantaranya miskin dan rentan. Menurut WHO, Negara paling banyak mengalami kasus bunuh diri adalah
- Guyana, 44.2 per 100.000 pendududuk
- Korea Utara dan Selatan, 38.5 and 28.9
- Sri Lanka, 28.8
- Lithuania, 28.2
- Suriname 27.8
- Mozambik, 27.4
- Nepal dan Tanzania, 24.9
- Burundi, 23.1
- India (21.1
- Sudan Selatan, 19.8
- Rusia dan Uganda, 19.5
- Hungaria, 19.1
- Jepang, 18.5
- Belarusia, 18.3
Kasus Bunuh Diri di Indonesia
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia!? Tidak sedikit kasus bunuh diri yang terjadi di Negeri ini, mungkin saja nantinnya akan menjadi pilihanku (saya yang sementara baca) untuk akhiri hidup dan kehidupan dengan cara gampang, murah, meriah, cepat.
Kasus bunuh diri di Indonesia cukup tinggi (jika ikuti news pada media), walau belum ada angka (jumlah) yang pasti. Tapi, bisa disebut sebagai bencan laten yang dilakukan oleh manusia, dan berdampak pada dirinya sendiri, (padahal juga berdampak bagi keluarga yang ditinggalkan).
- Tahun 2004, data dari forensik FKUI/RSCM 2004, 771 orang laki-laki dan 348 perempuan bunuh diri;, 41 persen melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri, dengan menggunakan insektisida 23 persen, overdosis mencapai 356 orang.
- Tahun 2005, data Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, sedikitnya 50.000 orang Indonesia; diperkirakan setipa hari 1.500 orang Indonesia melakukan bunuh diri
- Tahun 2007, 12 korban bunuh diri karena terimpit persoalan ekonomi; 8 akibat penyakit yang tak kunjung sembuh lantaran tidak punya uang untuk berobat; 2 akibat persoalan moral yakni satu orang lantaran putus cinta, dan 1 akibat depresi.
- Di Jakarta, sekitar 1,2 per 100.000 penduduk dan kejadian bunuh diri tertinggi di Indonesia adalah Gunung Kidul, Yogyakarta mencapai 9 kasus per 100.000 penduduk.
Jika ingin bunuh diri, maka harus kemana!?
Rentang hidup dan kehidupan seseorang berada dalam btasan abstrak dan konkrit: lahir sampai mati; tidak lebih dari itu. Ada beragam kejadian yang bisa menjadi akhir dari hidup dan kehidupan. Misalnya karena sakit-penyakit, kecelakaan (dengan beragam model serta bentuk), dan bunuh diri.
Bunuh diri merupakan salah satua langkah tidak umum, namun cukup populer untuk mengakhiri hidup dan kehidupan; bunuh diri juga merupakan tindakan (yang sengaja, terencana, penuh kesadaran) untuk mengakhiri hidup diri sendiri atau pun menghilangkan nyawa sendiri dengan sengaja. Bunuh diri bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya minum obat/racun, lompat/terjun dari ketinggian, membakar diri sendiri, gantung diri, dan lain sebagainya.
Menuru World Health Organization (WHO), setiap tahun hampir satu juta manusia di dunia mati karena bunuh diri atau hampir setiap menit ada orang yang mati karena bunuh diri; belum termasuk percobaan bunuh diri (mau bunuh diri dan gagal), dan mengalami cacad fisik serta kejiwaan yang parmanen. Mungkin saja, anka kematian akibat bunuh diri lebih banyak atau besar daripada konflik bersenjata atau pun perang.
Mungkin saja, bunuh diri merupakan cara mudah, murah meriah untuk mati sehingga menjadi pilihan yang favorit, efektif, tepat, cepat untuk mati; dan, katanya mampu meyelesaikan masalah yang dihadapi. Bahkan, pada beberapa komunitas, bunuh diri menjadi mode dan pilihan utama ketika menghadapi kemelut.
Penyebabnya bervariasi, misalnya gangguan psikologi, biologis, sosial-kultural, ekonomi, dan lingkungan; termasuk adanya penyimpangan mental seperti gangguan mood (suasana hati), stres, konflik, frustrasi, dan depresi.
Selain itu, menurut para ahli, ada beberapa tipe bunuh diri, antara lain
- Tipe Egoistik. Terjadi akibat ketidakmampuan individu untuk berintegrasi dengan masyarakat
- Tipe Altruistik. Terjadi akibat individu terikat pada tuntutan tradisi khusus hara-kiri di Jepang; Altruistis merupakan bunuh diri egoistis.
- Tipe Anomik. Terjadi akibat individu kehilangan pegangan dan tujuan sehingga meninggalkan norma-norma kelakuan yang biasa; anomi adalah keadaan moral dimana orang yang bersangkutan kehilangan cita-cita, tujuan dan norma dalam hidupnya,
Jika seperti itu, adakah lembaga publik yang populer; yang menjadi siap dihubungi jika ada orang yang bunuh diri; atau menjadi hot line, jika seseorang yang tiba-tiba dari dalam dirinya timbul niat bunuh diri!?
Ingat pada Hotline Service Bersama Melalui serana telepon, Hotline Service Bersama sebuah organisasi sosial menyedianakan diri menjadi sahabat sejati dengan melayani konseling bagi siapa saja yang memerlukannya. Orang akan mudah menjangkau, mudah dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, tanpa perlu malu atau segan karena konseling tersebut deselenggrakan ranpa tetap muka yang dijamin kerahasian.
Pada awal tahun 90an, saya termasuk salah satu orang yang menjadapat pelatihan sebagai relawan di HSB, dan masa itu, tiap hari ada sekitar 5010 penelpon yang mempunyai ingin bunuh diri. Pada masa itu, HSB bisa dihubungi di 12 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, pelayanan konsutasi tidak dipungut biaya.
- 021 7269213 ( Hunting )
- 021 88854992
- 021 88957949
Sayangnya, untuk mencoba sebarkan "pertolongan pertama bagi mereka yang bunuh diri," saya kini kesulitan menghubuni nomer telpon HSB sangat sibuk atau sudah tak terpakai!? Mungkin anda mempunyai informasi!?
Silahkan share di kolom komentar, sebab Indonesia membutuhkan orang-orang mendengar mereka yang ingin bunuh diri.
Opa Jappy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar