Rentang hidup dan kehidupan seseorang berada dalam btasan abstrak dan kongkrit: lahir sampai mati; tidak lebih dari itu. Ada beragam kejadian yang bisa menjadi akhir dari hidup dan kehidupan. Misalnya karena sakit-penyakit, kecelakaan (dengan beragam model serta bentuk), dan bunuh diri.
Bunuh diri merupakan salah satua langkah tidak umum, namun cukup populer untuk mengakhiri hidup dan kehidupan; bunuh diri juga merupakan tindakan (yang sengaja, terencana, penuh kesadaran) untuk mengakhiri hidup diri sendiri atau pun menghilangkan nyawa sendiri dengan sengaja. Bunuh diri bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya minum obat/racun, lompat/terjun dari ketinggian, membakar diri sendiri, gantung diri, dan lain sebagainya.
Menuru World Health Organization (WHO), setiap tahun hampir satu juta manusia di dunia mati karena bunuh diri atau hampir setiap menit ada orang yang mati karena bunuh diri; belum termasuk percobaan bunuh diri (mau bunuh diri dan gagal), dan mengalami cacad fisik serta kejiwaan yang parmanen. Mungkin saja, anka kematian akibat bunuh diri lebih banyak atau besar daripada konflik bersenjata atau pun perang.
Mungkin saja, bunuh diri merupakan cara mudah, murah meriah untuk mati sehingga menjadi pilihan yang favorit, efektif, tepat, cepat untuk mati; dan, katanya mampu meyelesaikan masalah yang dihadapi. Bahkan, pada beberapa komunitas, bunuh diri menjadi mode dan pilihan utama ketika menghadapi kemelut.
Penyebabnya bervariasi, misalnya gangguan psikologi, biologis, sosial-kultural, ekonomi, dan lingkungan; termasuk adanya penyimpangan mental seperti gangguan mood (suasana hati), stres, konflik, frustrasi, dan depresi.
Selain itu, menurut para ahli, ada beberapa tipe bunuh diri, antara lain
- Tipe Egoistik. Terjadi akibat ketidakmampuan individu untuk berintegrasi dengan masyarakat
- Tipe Altruistik. Terjadi akibat individu terikat pada tuntutan tradisi khusus hara-kiri di Jepang; Altruistis merupakan bunuh diri egoistis.
- Tipe Anomik. Terjadi akibat individu kehilangan pegangan dan tujuan sehingga meninggalkan norma-norma kelakuan yang biasa; anomi adalah keadaan moral dimana orang yang bersangkutan kehilangan cita-cita, tujuan dan norma dalam hidupnya,
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia!? Tidak sedikit kasus bunuh diri yang terjadi di Negeri ini, mungkin saja nantinnya akan menjadi pilihanku (saya yang sementara baca) untuk akhiri hidup dan kehidupan dengan cara gampang, murah, meriah, cepat.
Kasus bunuh diri di Indonesia cukup tinggi (jika ikuti news pada media), walau belum ada angka (jumlah) yang pasti. Akan tetapi, bisa disebut sebagai bencan laten yang dilakukan oleh manusia, dan berdampak pada dirinya sendiri, (padahal juga berdampak bagi keluarga yang ditinggalkan).
Jika seperti itu, adakah lembaga publik yang populer; yang menjadisiap dihubungi jika ada orang yang bunuh diri; atau menjadi hot line,jika seseorang yang tiba-tiba dari dalam dirinya timbul niat bunuh diir!?
Anda punya info ... silahkan share di kolom komentar.
Opa Jappy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar