Tampilkan postingan dengan label INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INSPIRATIF. Tampilkan semua postingan

13 Desember, 2018

Penyebutan "Nama yang Ilahi" pada Agama Kristen di Indonesia



Pada setiap agama mempunyai sasaran atau tujuan penyembahan atau Sesuatu Yang Ilahi dan disembah. Ia bisa disebut TUHAN, Allah, God, Dewa, Ilah, Lamatu'ak, Debata, Gusti Pangeran, Deo, Theos atau penyebutan lain sesuai dengan konteks dan bahasa masyarakat yang menyembah-Nya. Konsekuensinya, adalah mereka percaya bahwa IA, YANG ILAHI itu, benar-benar ada. Ini berarti pada masing-masing komunitas, menyebut  Ilahi sesuai dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.

11 Desember, 2018

Menjadi Alat Perdamaian dan Persatuan




Alasan-alasan positip seseorang menjadi umat beragama, antara lain agar memperoleh kepastian keselamatan; mengingatkan dirinya sendiri bahwa TUHAN yang menciptakan serta mengatur segala sesuatu termasuk hidup dan kehidupan; kesadaran adanya TUHAN; ajaran-ajaran agama mampu sebagaipagar pembatas agar tidak jatuh serta terjerumus ke dalam cara-cara hidup yang buruk serta negatif; mampu mendorongnya agar berbuat kebajikan, membantu, menolong, memperhatikan sesama manusia berdasarkan kasih; dan lain-lain.
Dengan keyakinan seperti itu, bisa dipastikan bahwa, seseorang yang beragama dan sekaligus melaksanakan serta mengimani ajaran agama, maka akan mengalami perubahan pada hidup dan kehidupannya. Semuanya itu berarti, umat beragama, harus membuktikan bahwa hidup dan kehidupannya sesuai dengan ajaran agama.

Ketika Guru Berjalan Bersama Murid-muridnya



Kira-kira, di era modern ini, kapan dan di mana bisa lagi terjadi guru-murid (murid-murid) sama-sama berjalan dan berjalan bersama;!? dan ketika itu, mereka berdalog, belajar, dan bertukar pikir tentang hidup dari apa yang sementara dilihat dan di alami. Atau, ketika itu terjadi, ada interaksi guru-murid bagaikan ayah-anak, keakraban, serta hubungan antar insani yang mennyenangkan.
Mungkin masih ada dan terjadi, namun bisa dihitung dengan jari;
Sekarang, interaksi antara guru-murid, hanya di sekolah atau bahkan cuma di kelas; lebih dar itu, hampir-hampir tak ada.  Hubungan guru-murid, semakin berdasar fungsi dan profesi, di luar itu tak ada makna hubungan yang bearti.  [Jadi, ingat, ketika mulai mengajar tahun 19882, tahun-tahun awal, murid-muridku, memanggilku dengan Pak Yapi/Pak Yepi/Pak Japi; dan tiga tahun kemudian, ketika sudah memperbaiki diri dalam rangka interaksi guru-murid, ku dipanggil Bapak; dan sampai sekarang sebutan itu masih terus terjadi oleh mereka yang menjadi murid, walau mereka sudah tamat belajar di sekolah atau PT ].

Saat dan Sesaat



Saat, sesaat adalah rentang waktu yang singkat; mungkin hanya sekian detik, menit, sehingga tak bisa digenapkan sebagai menit atau jam. Saat, dan sesaat yang lalu atau baru saja berlalu, sering digunakan sebagai unkapan tentang sesuatu yang baru saja berlalu.
Akan tetapi saat dan sesaat itu, sebetulnya sangat penting; tanpa saat dan sesaat itu, tak ada genapnya rentang waktu, yang dibungkut sebagai menit, jam, hari dan seterusnya.
Kumembayangkan, bagaimana