25 Agustus, 2021
23 Agustus, 2021
21 Agustus, 2021
13 Agustus, 2021
12 Agustus, 2021
26 Februari, 2021
19 Januari, 2021
18 Januari, 2021
IBADAH VIRTUAL
Menonton atau Mengikuti Ibadah dan Perayaan Virtual?
Jika, kita, anda dan saya, (harus) dibatasi (dan terbatas) ketika melakukan Ibadah/Kebaktian secara Virtual (dan mengikutinya dari/dan di rumah masimg-masing); maka kegiatan tersebut adalah Menonton atau Ikut/Mengikuti Ibadah?
Pada sikon Virtual, coba perhatikan apa-apa yang dilakukan atau terjadi selama ini, menonton atau mengikuti ibadah, termasuk perayaan-perayaan keagamaan.
Menonton Ibadah/Kebaktian.
Umat, mungkin juga anda dan saya,
(i) mengakses 'Live Straming' yang dipancarkan dari Tempat Ibadah,
(ii) umat menonton melalui TV, YouTube atau pun FB,
(iii) dan mereka, umat, lakukan itu dengan/dalam keadaan sibuk, tanpa meninggalkan kegiatan seharian,
(iv) dengan pakaian rumah, ngobrol, bahkan sibuk dengan kegiatan lainnya.
Jika sikon seperti itu, maka, bisa disebut, umat tidak mengikuti ibadah/kebaktian Virtual, namun hanya menonton acara yang disuguhkan media. Dengan itu, umat 'tidak mendapatkan apa-apa' dari apa-apa yang ia lihat dan dengar. Ia, mereka, hanya mendapat hiburan yang disuguhkan media, bukan pesan-pesan rohani yang untuk menguatkan kerohanian dirinya. Padahal, 'Live Streaming' tersebut sengaja dipancarkan dalam rangka bina iman, serta 'memindahkan' suasana Ibadah di Gedung ke ruang-ruang keluarga umat.
Mengikuti Ibadah Virtual
Umat, atau siapa pun dia, bukan sekedar melihat sepintas atau menonton acara di TV maupun Gadget; namun mereka mengikutinya dengan khusuk. Itu, bermakna, katakanlah, mereka sementara duduk di ruang keluarga,
(i) umat ikuti dari awal ibadah/kebaktian,
(ii) dengan kostum/pakaian yang dipakai untuk ibadah,
(iii) mengikuti semua semua prosesi, misalnya, berdiri, duduk, bernyanyi, tepuk tangan, tunduk kepala, dan lain sebagainya,
(iv) termasuk membuka dan membaca teks Kitab Suci,
(v) memperhatikan, mendengar, mengikuti ceramah atau khotbah,
(vi) tidak bising atau pun ngobrol sana-sini.
Jadi? Yang terjadi atau berlangsung adalah umat melaksanakan ibadah, dan juga perayaan, di ruang-ruang pribadi, rumah, dan bersama segenap anggota keluaga; kira-kira sama dengan ketika mengikuti kebaktian di tenda besar melalui tv monitor, ketika ruang tempat ibadah penuh sesak. Tapi, kini 'tv monitornya' adalah Medsos, katakannya FB, Zoom, dan YouTube.
Dengan Tertib (mengikuti) Ibadah seperti itu, maka akan bertemu atau tercipta suasana spiritual, keceriaan, kesyahduhan, di rumah, bersama segenap anggota keluarga, teman, dan sanak family lainya, jika mereka sementara ada di tempat tersebut.
Oleh Opa Jappy | Indonesia Today.